-please stop your reading here unless you want to feel like throwing up for the next five minutes. or more. or less. i don't know.-
sudah berhari-hari saya ditiup angin manis merah jambu bertatah rasa penuh suka dari Laut China Selatan (memanglah kampus saya ini letaknya tak jauh dari Pantai Bukit Keluang, tetapi saya sedang bermetafora. sebab itu saya galakkan anda berhenti membaca sekarang. saya baru terkena demam Noor Suraya-lagi).
kalau betul-betul hendak berkira, hari ini sudah hari kelapan. masih juga tidak kebah-kebah rasa terawang-awang ini. bak kata zul di Penang; "Sudah parah awak ni."
sampai semalam, saya merasakan sayalah calon yang paling sesuai dengan dia (kalaulah dia sedang mencari calon) dan dengan penuh perasan sekali berkali-kali menyatakan dalam diri saya, tiada sesiapa yang lain lebih sesuai!
namun Allah itu Yang Maha Merancang. sebagai manusia hina yang cacatnya bertambun-tambun (bukan fizikal, alhamdulillah setakat ini bukan. kita sedang bercakap secara batiniah ya?), dalam perjalanan pulang dari Kota Bharu semalam, saya terfikir, termalu dan rendah diri sekaligus. mujurnya saya belum terbawa-bawa dengan rasa sekuman yang Allah dah campakkan dalam hati saya ini.
betullah itu ujian. Allah tidak menguji hamba-hambaNya lebih daripada yang mereka mampu (padahal baru lagi bertemu ayat itu - husna nilah!).
bak kata kak lang, "Baik Allah uji kita dengan kesusahan. Kalau dengan kesenangan, biasanya kita akan leka!"
terima kasih kak lang. kadang-kadang pesan-pesanmu tidak hadir sewaktu aku betul-betul patut ulang baca dengan penuh penghayatan. (pesan-pesannya sekarang selalu melalui SMS. ialah, sudah belajar jauh kan sekarang? - walaupun Besut itu masih daerah negeri Terengganu)
perasaan suka, seronok dan terpesona kepada dia itu ujian. yalah, waktu suka, seronok dan terpesona itu mudahnya mata menyorot langkah-langkahnya; pandang sahaja dia di mana-mana, dewankah, kelaskah. tanpa malu-malu lagi. sedangkan ada zina ya di situ husna - zina mata namanya!
lalu husna kalah dengan ujian Allah padanya. sudah lebih seminggu juga dia kalah. masih belum ada strategi untuk menang lagi.
.
.
.
hati suka marah saya begitu. tapi dia juga yang tak jemu-jemu memaksa mata untuk terus-terusan melihat dan memandang. kalau boleh merenung pun dia nak! (tapi kata 'merenung' itu kan lebih sesuai kalau saya dapat melihat dengan jelas. saya rabun tetapinya. nikmat yang Allah sudah tarik itu kadang-kadang memang padan dengan muka saya ini.)
.
.
.
sudah Asar-lah husna. kata tadi nak berubah, nak jadi yang lebih baik? sebab perempuan yang baik untuk lelaki yang baiklah, betul? (ya, tetap masih ada hati pada dia. kan sudah dibilang tadi - belum ada strategi untuk menang.)
No comments:
Post a Comment